You Belong To Me [Part 7]

Halo reader~! I’m back!!! Akhirnya dengan susah payah saya bisa melanjutkan ff YBTM ini. Sekali lagi maaf klo lama dan ceritanya makin ngaco kemana-mana. Yasu, langsung aja kalo gitu. Enjoy it! Always remember >>> NO COPAS or DIE!!!

~You Belong To Me [Part 7]~

Genre: Gender-bender, Romance, Comedy

Cast: Yuri & Jessica (YulSic), Taeyeon & Tiffany (Taeny), Sooyoung & Sunny (SooSun), Hyoyeon

———

“Yah! Kwon Yuri!!!”

Suara teriakan dari Jessica tersebut spontan membuat Yuri dan Taeyeon terkejut setengah mati. Gadis arogan itu secara tiba-tiba masuk dengan seenaknya ke kamar Yuri.

“Si…Sica…” ucap Yuri gugup.

“Sica???” Taeyeon langsung memandang ke arah Yuri saat mendengar nama panggilan itu.

“Kwon Yuri, aku ingin berbicara empat mata denganmu sekarang! SEKARANG!!!” bentak Jessica.

Yuri hanya bisa menghela nafas dengan perintah gadis itu.

“Taeng, bisa tolong tinggalkan kami?” Tanpa menjawab, Taeyeon pun mengangguk dan kemudian meninggalkan mereka berdua. “Lalu apa yang ingin kau bicarakan sekarang?” tanya Yuri datar.

Jessica pun menyeringai mendengar pertanyaan cowok yang sangat dibencinya tersebut.

“Jangan pura-pura. Kau pasti tahu maksud tujuanku datang ke sini.” ujar Jessica dingin sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

“Maksudmu tentang masalah pernikahan kita?” Yuri segera menujuk pokok pembicaraan karena dia tahu gadis tersebut paling tidak suka basa-basi.

“Ya. Kenapa kau menyetujuinya tanpa sepengetahuanku?”

“Memangnya ada yang salah dengan hal itu?”

“Tentu saja! Kau pikir aku mau menikah dengan seorang pelayan sepertimu???” Nada bicara Jessica mulai meninggi. “Jangan mimpi! Tidak akan!!!”

Namun reaksi berbeda justru tampak pada Yuri. Dia yang masih tetap tenang sambil terus memperhatikan bakal calon istri yang sedang marah-marah itu. Meski demikian, dalam hatinya Yuri terus bertanya-tanya mengenai masa lalu antara dirinya dengan Jessica.

‘Apa benar kami sangat dekat?’ Yuri pun tersenyum mengingat perkataan Mr. Jung padanya kemarin. ‘Kurasa tidak.’

“Yah! Kau dengar tidak?!” teriak Jessica emosi karena merasa diacuhkan.

“Aku dengar kok. Silahkan kau teruskan bicaramu sampai selesai.” balas Yuri santai.

Rupanya ucapannya tersebut semakin membuat Jessica murka.

“Kau!!!” Jessica berusaha menampar Yuri tapi sayang cowok itu sudah hafal dengan kebiasaannya yang satu ini. Dengan sigap Yuri menangkap kedua tangan Jessica.

“Mau apa?” Kali ini giliran Yuri yang menyeringai.

“Lepaskan!” Jessica mencoba melepaskan tangannya dari Yuri. Namun tenaganya kalah jauh bila dibandingkan olehnya.

Perlahan Yuri mendorong Jessica mundur hingga gadis itu terdesak dinding.

“A… Apa yang kau lakukan???”

Yuri tidak menjawab, lalu dia pun mendekatkan wajahnya ke arah Jessica.

Melihat Yuri terus mendekatinya, yang bisa dilakukan Jessica hanyalah menutup matanya. Walaupun suara nafas Yuri semakin terdengar jelas dan hal ini membuat jantungnya berdebar kencang.

“Buka matamu.” bisik Yuri pelan.

Pelan-pelan Jessica membuka kedua matanya. Dia melihat jelas wajah Yuri berada tepat di hadapannya sekarang. Meski dirinya membenci Yuri tapi tidak bisa dipungkiri kalau dia pun mengagumi cowok itu.

“Sekarang tutup matamu lagi.” Yuri kembali memberi perintah.

Dengan patuh Jessica menutup matanya dan terkejut ketika merasakan sesuatu menyentuh bibirnya.

“Hmm—???!!!” Dalam sekejap matanya pun langsung terbuka lebar. Ternyata Yuri sedang menciumnya dan dengan sekuat tenaga Jessica kembali berupaya melepaskan dirinya dari Yuri. “Eng!!!” Sayang, semakin dia mencoba, semakin Yuri menahan kedua tangannya dengan erat.

Akhirnya setelah beberapa saat, ciuman itu pun berakhir dan Yuri melepaskan Jessica. Gadis tersebut hanya bisa terkulai lemas dan terdiam akibat shock dengan apa yang barusan terjadi padanya. Yuri tahu perbuatanya sudah sangat keterlaluan dan menyesalinya. Tapi di balik itu semua dia punya alasan mengapa dirinya melakukan itu. Ya, Yuri tidak ingin lagi diremehkan oleh Jessica. Dia juga bertekad pada satu hal.

‘Jessica Jung, aku akan membuatmu jatuh cinta padaku…’

———

“TaeTae, apa mereka  berdua baik-baik saja?” tanya Tiffany yang cemas karena mendengar keributan dari dalam kamar Yuri.

“Jangan khawatir, percayalah pada Yuri.” ucap Taeyeon tersenyum untuk menenangkan kekasihnya itu. “Ow ya, dimana Sooyoung dan Hyoyeon? Dari tadi mereka tidak kelihatan.”

“Ah, Sooyoung sedang mengobati teman gadis itu yang bernama Sunny. Sedangkan Hyoyeon menggantikkanmu memasak di dapur.” jelas Tiffany yang langsung membuat Taeyeon sadar akan tugasnya sebagai koki restoran.

“Aigooo~ Aku lupa!”

Gadis ber-eye-smile itu hanya bisa tertawa melihat tingkah lucu Taeyeon dan tanpa disadarinya cowok imut tersebut telah memeluknya.

“Yah!” pekiknya terkejut.

“Kena kau~” goda Taeyeon sambil mengedipkan sebelah matanya.

“Tae!!!” Tiffany mencoba melepaskan diri namun Taeyeon memeluknya semakin erat.

“Sebentar saja Miyoung. Biarkan aku seperti ini…” bisiknya pada Tiffany.

Gadis itu pun mengalah dan membiarkan dirinya dipeluk. Sampai akhirnya dia sadar kalau Taeyeon mulai meraba-raba bokongnya. Ssegera Tiffany melepaskan pelukan tersebut dan medorong Taeyeon hingga jatuh.

“Aduh~! Kau jahat Miyoung~” keluhnya kesakitan.  Sayang, di hadapannya saat ini berdiri seorang Tiffany yang murka. “Ow my gawd~…”

“Dasar kurcaci mesum!!! Jangan harap kau menyetuhku selama seminggu!!!” bentak Tiffany yang lalu bergegas pergi meninggalkan kekasihnya itu seorang diri.

“Miyoung!!!” Maafkan aku~!” Dengan susah payah Taeyeon pun mengejar gadis itu.

———

“Auch!” pekik Sunny yang sedang menahan perih lukanya.

“Tahan, sebentar lagi selesai kok.” Sooyoung kemudian menempelkan plester pada luka Sunny. “Okey, sudah selesai!”

“Terima kasih.”

“Sama-sama.” Mereka berdua pun tersenyum.

Sesaat suasana di ruangan tersebut menjadi hening.

“Aku…” ucap mereka serentak yang kemudian terdiam.

“Kau duluan. Ladies first.” Sooyoung memutuskan mengalah pada Sunny.

“Hmm… Maafkan aku kemarin…”

“Soal itu lupakan saja. Harusnya aku yang minta maaf karena sudah mengejekmu.” ucap Sooyoung pelan.

Mendengar perkataan Sooyoung barusan membuat Sunny sedikit terkejut. Dia tidak menyangka kalau cowok jangkung yang dinilainya egois bisa berkata seperti itu.

“Kau…bercanda?” tanya Sunny memastikan.

“Aish! Memangnya aku terlihat seperti sedang bercanda?!” Pertanyaan gadis pendek itu sekejap menjadikan dirinya kesal.

“Maaf…” Sunny menundukkan kepalanya.

“Aku heran, apa yang diperbuat gadis arogan itu padamu sampai kau terluka seperti ini?” gumam Sooyoung penasaran sambil merapikan kotak obat.

“Itu…”

———

*Flashback*

“Yah! Lepaskan aku Sunny!!!” Jessica mendorong sahabatnya itu jatuh.

“Tapi kau mau kemana?” tanya Sunny sambil berusaha bangkit.

“Aku ingin bertemu dengan Yuri!”

“Kau tidak boleh pergi! Paman melarangmu!” Tanpa ragu Sunny kembali menahan Jessica. Namun sayang, dia kembali terjatuh oleh Jessica dan kali ini membuatnya terluka. Tubuhnya tergores akibat terkena kerikil. “Auw!”

Seakan tidak peduli, Jessica pun pergi berlalu begitu saja meninggalkan Sunny.

“Jessica!!! Tunggu!!!”

Sunny pun terpaksa berlari mengikuti kemana gadis itu pergi meski harus menahan sakit lukanya.

*End of flashback*

———

Setelah mendengar penjelasan singkat dari Sunny, akhirnya Sooyoung tahu penyebab gadis itu terluka.

“Sudahlah, lebih baik kau sekarang istirahat.”

“Iya.”

Entah kenapa Sunny merasa senang saat tahu Sooyoung mengkhawatirkan dirinya. Tidak lama, cowok itu pun beranjak dari tempatnya.

“Kau mau kemana?” tanya Sunny yang takut melihatnya akan pergi.

“Tentu saja bekerja. Berbeda dengan kalian, aku juga butuh makan.” jawab Sooyoung sedikit ketus. “Tenang saja, aku akan segera kembali setelah pekerjaanku selesai.” kata Sooyoung tersenyum sambil mengelus kepala Sunny dengan lembut dan kemudian berlalu dari hadapan gadis itu.

Sunny menyadari perasaan aneh telah menghinggapinya setelah Sooyoung menyentuhnya.

“Apa yang telah dia lakukan padaku?”

———

Sementara itu Mr. Jung masih tampak sibuk dengan urusan kantornya dan tidak sengaja melupakan janjinya untuk bertemu dengan Yuri. Hingga pekerjaannya selesai, dia baru meyadari hal itu.

“Astaga! Bukankah hari ini aku ada janji bertemu dengan Yuri?” Mr. Jung pun melihat jam di tangannya yang telah menunjuk pukul 2 siang. “Sepertinya aku terlambat dari perjanjian.”

Dengan segera pria itu menyuruh sang sopir untuk mengantarnya menuju restoran tempat Yuri bekerja yang tanpa diketahuinya Jessica juga berada di sana.

———

“Sica… Jessica…” Yuri memanggil-manggil namanya. Dirinya cemas melihat Jessica yang masih terguncang gara-gara perbuatannya.

Tiba-tiba sebuah tamparan kembali dirasakan oleh Yuri.

PLAAAKKK!!!

Ya, ternyata Jessica sudah kembali sadar dan kali ini benar-benar diliputi rasa emosi.

“BERANINYA KAU MELAKUKAN HAL ITU LAGI PADAKU???!!!” Belum puas menamparnya, Jessica lalu menendang Yuri yang masih meringis kesakitan.

“Yah! Apa yang kau lakukan?!” jerit Yuri. Sayang ucapannya dihiraukan oleh Jessica. Gadis itu pun terus menendanginnya tanpa henti secara membabi buta.

“Rasakan ini!!!” teriak Jessica kalap.

“Yah! Hentikan!!!”

Melihatnya terus menendang dirinya tanpa ampun, dengan terpaksa Yuri menahan kedua kaki Jessica yang kemudian menyebabkannya terjatuh akibat kehilangan keseimbangan.

“KYA~!”

“Jessica!!!”

Yuri yang berusaha menolongnya pun ikut terjatuh. Dirinya menimpa tubuh Jessica yang berada di atas tempat tidurnya.

———

Setelah beberapa lama, akhirnya Mr. Jung sampai juga pada tujuannya dan segera memasuki tempat tersebut.

“Selamat datang di Soshi Royal Family Restaurant.” sapa Hara yang bertugas menyambut para tamu. “Untuk berapa orang tuan?”

“Maaf nona, saya ingin bertemu dengan Kwon Yuri. Apakah bisa tolong dipanggilkan?” pinta pria itu dengan sopan.

“Kwon Yuri? Kalau begitu silahkan Anda duduk dulu.” Hara mengantar Mr. Jung menuju sebuah tempat duduk yang kosong. “Tunggu sebentar akan saya panggilkan.”

“Terima kasih.”

Hara pun langsung bergegas menemui Taeyeon yang sedang memasak di dapur.

———

“Ada apa Hara? Kenapa kau tergesa-gesa?” tanya Taeyeon bingung.

“Chef, ada tamu yang ingin bertemu dengan Yul-oppa.”

“Bertemu dengan Yuri? Siapa?”

“Aku tidak tahu, yang pasti dia seorang pria paruh baya.” jalas Hara singkat.

Karena rasa penasaran, Taeyeon memutuskan untuk menemui tamu tersebut sebelum memanggil Yuri.

“Hyo, tolong gantikan aku sebentar ya. Aku ingin menemui seseorang.”

“Okey, Taeyeon.”

‘Hmm, kira-kira siapa ya? Setahuku Yuri kan…’ gumam Taeyeon yang terus menduga-duga sambil berjalan menuju restorannya.

———

“Maaf sebelumnya. Perkenalkan, saya Kin Taeyeon. Pemilik restotan ini.” ucapnya memperkenalkan diri sambil membungkukan badan sebagai tanda hormat pada tamu tersebut.

“Oh ya, saya Jung Jae Min. Ayah dari Jessica. Kau pasti sudah mengenalnya bukan?” kata Mr. Jung tersenyum.

Taeyeon seketika terkejut dengan sosok yang ada di hadapannya. Dia tidak menyangka kalau dirinya bisa bertemu langsung dengan orang besar seperti Mr. Jung sekaligus orang yang dikaguminya.

“Ja.. Jadi Anda Tuan Jung?”

“Ya.”

“Baiklah, saya dengar Anda datang untuk menemui Yuri? Silahkan ikut dengan saya, Tuan. Yuri ada di kamarnya. Dia sedang bersama putri Anda.”

“Jessica???” Mr. Jung kaget saat mendengar putrinya juga berada di tempat ini.

“Iya. Memangnya Anda tidak tahu?” tanya Taeyeon heran.

Pria itu hanya mambalasnya dengan senyum dan berusaha tetap tenang.

‘Anak itu… Apa lagi yang diperbuatnya kali ini?’ tanya Mr. Jung dalam hati yang khawatir dengan ulah Jessica pada Yuri.

“Paman!” Sebuah suara membuyarkan lamunan pria paruh baya tersebut dan kemudian berbalik ke arah suara itu berasal.

“Sunny!” seru Mr. Jung. Gadis pendek itu pun segera menghampirinya. “Apa yang terjadi padamu??? Kenapa kau terluka seperti ini???” tanyanya cemas.

“Oh ini? Tadi aku tidak sengaja terjatuh. Aku memang ceroboh, hehehe.” Sunny terpaksa berbohong mengenai penyebab lukanya. Dia tidak ingin sang paman kembali memarahi Jessica jika tahu putrinya itulah yang menyebabkan semuanya. “Paman sedang apa di sini?” tanyanya untuk mengalihkan pembicaraan.

“Aku ingin bertemu dengan Yuri dan kudengar Jessica juga ada di sini.”

“Hmm… Iya paman… Maafkan aku…” Sunny menundukkan kepalanya karena merasa bersalah tidak bisa menjaga kepercayaan pria itu.

“Sudah, ini juga bukan salahmu.” ujar Mr. Jung sambil mengelus bahu sahabat putrinya itu.

“Terima kasih paman.” Gadis itu pun kembali tersenyum.

“Kalau begitu sebagai gantinya kau juga ikut temani paman bertemu dengan Yuri dan Jessica.”

“Baik paman.”

Kemudian bersama dengan Taeyeon, Mr. Jung dan Sunny melanjutkan langkahnya berjalan menuju kamar Yuri.

———

Selama beberapa saat Yuri dan Jessica hanya saling memandangi satu sama lain.

‘Jessica…’

Di mata Yuri, Jessica merupakan sosok yang menyebalkan baginya. Namun tidak bisa dipungkiri kalau dirinya pun mulai tertarik dengan gadis itu.

‘Yuri…’

Sedangkan di mata Jessica, Yuri masih seorang yang sangat dibencinya. Tapi entah kenapa ketika berada di sampingnya dia bisa menjadi dirinya sendiri dan merasa nyaman. Hal ini sama seperti yang pernah dirasakannya sewaktu dia kecil bersama sosok yang tidak bisa diingatnya.

Mereka terus saling memandang hingga tersadar saat suara pintu kamar tersebut terbuka dan seseorang berteriak pada mereka berdua.

“Apa yang kalian lakukan?!”

-TBC-

Alright! Setelah hampir dua bulan vakum ngelanjutin ini ff, akhirnya sekarang bisa juga dilanjutkan. Mianhe, reader klo lama. Jgn bantai saya! Ow my gawd~! Okey, saya juga mw memberitahu sesuatu hal yang amat sangat tidak penting pada kalian kalau saya udah ganti nama. Yup, sekarang nickname saya adalah “Byul” bukan Taeng_Bok atwpun Taeru lagi. Wkwkwkwk, bener2 gak penting. Sama satu lagi yaitu adanya page baru “My Fanfictions”. Sengaja saya buat untuk mempermudahkan kalian mencari ff saya yang ingin kalian baca. Yasu, itu aja untuk kali ini. Always thank you to my reader yg udah ngasih komen meski akhir2 saya sendiri blm sempet bales, kekeke. Maaf yak! Dan untuk silent reader yg telah menaikkan trafik blog ini. Terakhir, menjelang lebaran saya mw ngucapin “Selamat Idul Fitri ya~” buat semuanya. Maaf klo saya akan hiatus selama liburan ini, tp egk menutup kemungkinan klo tiba-tiba nongol kembali, wkwkwwkk. Yeah, that’s it! Love you all, reader jjang! Chu~! ^3^